Minggu, 06 Februari 2011

teknik menulis cepat

Setelah beberapa waktu lalu saya membahas teknis menulis bebas, otak kanan dulu baru otak kiri, kali ini saya memperkenalkan teknik lain yang kurang lebih intinya sama. Cara ini disebut menulis cepat. Edy Zaqeus menjelaskan secara sederhana dalam buku Resep Cespleng Menulis Buku Best Seller.

Antara menulis bebas dan menulis cepat memiliki kesamaan konsep. Yaitu memanfaatkan pikiran yang sedang flow (kebanjiran ide) untuk segera dituliskan dengan cepat sampai terbentuk paragraf-paragraf utuh.
Dalam proses ini Anda dituntut mampu menjaga keselarasan dan konsistensi penuangan gagasan dan menyelesaikan draft artikel dengan cepat. Hal ini penting supaya artikel yang Anda tulis mampu menyajikan tulisan yang lengkap, tidak melompat-lompat, alur pemikiran terstruktur meskipun pada awalnya hanya berupa sekumpulan coret-coretan.

Just Let It Flow…!

Tak perlu takut salah menulis. Tak perlu mengkoreksi tulisan terlalu dini. Juga tak perlu ragu kalau tulisan kita nanti menyalahi pedoman menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar. Anda cukup membiarkan jari-jari menari di atas keyboard secara spontan sampai pikiran Anda merasa plong dan unek-unek telah dikeluarkan seluruhnya.
Karena sifatnya dilakukan secara cepat, maka aktifitas ini tidaklah membebani pikiran Anda. Coretan-coretan dalam draft kasar dapat disikapi secara kreatif. Jika poin-poin yang Anda tulis cukup detail tiap paragraf, maka pengembangan ide dapat dilakukan relatif cepat dan mudah. Saat Anda berhasil menyelesaikan satu paragraf, saya yakin Anda akan semakin semangat menyelesaikan paragraf-paragraf berikutnya.

Hindari Yang Berikut Ini…

Namun ada beberapa hal yang perlu Anda hindari agar proses menulis cepat dapat berlangsung efektif. Diantaranya adalah:
  • Hindari penulisan link sumber data atau referensi saat itu juga. Anda bisa mengedit URL sumber data beberapa saat sebelum publish.
  • Kalau memang tulisan cepat menghasilkan artikel yan tidak memiliki koherensi (keterkaitan ide antar paragraf), maka jangan buru-buru diedit saat menulis.
  • Proses editting dan pengayaan dapat dilakukan saat keseluruhan paragraf telah berhasil ditulis.
Menurut fleksibilitas dan kemudahan prakteknya, teknik ini cocok diterapkan bagi Anda yang super sibuk namun tetap bersemangat meng-update artikel blog. Di satu sisi Anda bisa menuangkan letupan-letupan ide yang mendesak, di sisi lain Anda juga menyelesaikan satu tugas wajib seorang blogger.
Jadi, saat menemukan sekilat ide harus secepatnya ditangkap walaupun tengah serius bekerja. Ambil jeda sebentar dan wujudkan ide menjadi tulisan. Bila hal ini sering Anda lakukan, saya yakin nggak ada yang namanya blog telat postin seminggu.

Setelah beberapa waktu lalu saya membahas teknis menulis bebas, otak kanan dulu baru otak kiri, kali ini saya memperkenalkan teknik lain yang kurang lebih intinya sama. Cara ini disebut menulis cepat. Edy Zaqeus menjelaskan secara sederhana dalam buku 

Antara menulis bebas dan menulis cepat memiliki kesamaan konsep. Yaitu memanfaatkan pikiran yang sedang flow (kebanjiran ide) untuk segera dituliskan dengan cepat sampai terbentuk paragraf-paragraf utuh.
Dalam proses ini Anda dituntut mampu menjaga keselarasan dan konsistensi penuangan gagasan dan menyelesaikan draft artikel dengan cepat. Hal ini penting supaya artikel yang Anda tulis mampu menyajikan tulisan yang lengkap, tidak melompat-lompat, alur pemikiran terstruktur meskipun pada awalnya hanya berupa sekumpulan coret-coretan.

Just Let It Flow…!

Tak perlu takut salah menulis. Tak perlu mengkoreksi tulisan terlalu dini. Juga tak perlu ragu kalau tulisan kita nanti menyalahi pedoman menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar. Anda cukup membiarkan jari-jari menari di atas keyboard secara spontan sampai pikiran Anda merasa plong dan unek-unek telah dikeluarkan seluruhnya.
Karena sifatnya dilakukan secara cepat, maka aktifitas ini tidaklah membebani pikiran Anda. Coretan-coretan dalam draft kasar dapat disikapi secara kreatif. Jika poin-poin yang Anda tulis cukup detail tiap paragraf, maka pengembangan ide dapat dilakukan relatif cepat dan mudah. Saat Anda berhasil menyelesaikan satu paragraf, saya yakin Anda akan semakin semangat menyelesaikan paragraf-paragraf berikutnya.

Hindari Yang Berikut Ini…

Namun ada beberapa hal yang perlu Anda hindari agar proses menulis cepat dapat berlangsung efektif. Diantaranya adalah:
  • Hindari penulisan link sumber data atau referensi saat itu juga. Anda bisa mengedit URL sumber data beberapa saat sebelum publish.
  • Kalau memang tulisan cepat menghasilkan artikel yan tidak memiliki koherensi (keterkaitan ide antar paragraf), maka jangan buru-buru diedit saat menulis.
  • Proses editting dan pengayaan dapat dilakukan saat keseluruhan paragraf telah berhasil ditulis.
Menurut fleksibilitas dan kemudahan prakteknya, teknik ini cocok diterapkan bagi Anda yang super sibuk namun tetap bersemangat meng-update artikel blog. Di satu sisi Anda bisa menuangkan letupan-letupan ide yang mendesak, di sisi lain Anda juga menyelesaikan satu tugas wajib seorang blogger.
Jadi, saat menemukan sekilat ide harus secepatnya ditangkap walaupun tengah serius bekerja. Ambil jeda sebentar dan wujudkan ide menjadi tulisan. Bila hal ini sering Anda lakukan, saya yakin nggak ada yang namanya blog telat postin seminggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar